Masalah kesehatan yang mungkin atau bisa saja kerap dialami anak Anda adalah penyakit pencernaan, bisa disebut salah satunya diare. Penyebab dare pada anak disebabkan oleh banyak faktor. Diare merupakan frekuensi buang air besar lebih sering dari biasanya (lebih dari tiga kali sehari), menghasilkan kotoran tinja jarang yang keras dan lebih banyak berair.
Penyebab Diare pada Anak
Berdasarkan data dalam laporan Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) 2018, prevalensi diare pada anak usia 1-4 di Indonesia adalah 12,8%, dan prevalensi diare pada balita di bawah 1 tahun adalah 10,6%.
Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian pada balita. Sekitar 780.000 anak menjadi korban setiap tahunnya. Diare yang disebabkan oleh infeksi virus adalah yang paling umum. Diare yang disebabkan oleh infeksi virus dapat menyebabkan demam, sakit perut, mual, kehilangan nafsu makan, dan dehidrasi.
Ada banyak kasus demam dan diare pada anak-anak. Demam dan diare pada anak biasanya disebabkan oleh infeksi rotavirus. Demam terjadi karena tubuh menolak infeksi yang terjadi di dalam tubuh. Kepada para Orang Tua, hal ini perlu diwaspadai bahwa suhu demam yang tinggi tidak bisa dijadikan acuan beratnya penyakit.
Infeksi bakteri, parasit, malnutrisi, keracunan makanan, alergi makanan, radang usus, penyakit celiac dan penyakit Crohn juga dapat menyebabkan penyebab lain dari diare kecil.
Sebagian besar kasus diare akan hilang dengan sendirinya. Diare kecil biasanya berlangsung sekitar 5-7 hari. Namun, ini tidak berarti Anda melepas kewaspadaanterhadap anak. Orang Tua harus waspada dan cepat bertindak agar penyakitnya tidak bertambah parah, karena daya tahan tubuh anak tidak sekuat orang dewasa.
Perawatan Demam dan Diare di rumah
Anak yang mengalami demam dan diare perlu diberikan perhatian khusus untuk mencegah risiko diare semakin parah. Jika anak Anda mengalami demam dan diare sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:
Perbanyak asupan cairan
Berikan banyak asupan air minum agar cairan pada tubuh tetap terjaga sehingga ia dapat terhindar dari dehidrasi. Saat mengalami diare ringan sebaiknya tidak minum jus, karena hanya akan membuat pencernaan usus halus pada anak semakin memperparah kondisi dan sangat tidak membuat nyaman penderita.
Larutan Rehidrasi Oralit atau injeksi atau infus harus diberikan untuk mengganti cairan tubuh yang berkurang drastis. Selain oralit, Anda juga bisa memberikan larutan cair campuran yang mengandung gula dan garam sebagai pengganti oralit, hal ini dilakukan dalam keadaan darurat di mana ketika persediaan oralit tidak ada.
Makanan
Saat diare, Anak harus terus makan. Anda bisa memberikan bubur atau makanan dengan sup hangat untuk si kecil, dan Anda juga bisa memberikan makanan alternatif untuk anak diare yang lain, seperti Bread, Rice, Applesauce, Toast” (BRAT) yang dalam bahasa Indonesianya bisa diartikan: roti, nasi, saus apel, roti bakar.
Kapan harus bawa Si Kecil ke dokter saat diare?
Jika anak Anda saat ini berusia di bawah 5 tahun, dengan kondisi ia mengalami diare dengan demam di atas 40,5° Celcius, atau jika anak Anda kurang dari 6 bulan, dengan diare dan demam di bawah 38° Celcius, Orang Tua hatus bertindak cepat untuk segera membawanya ke dokter, karena bisa saja hal itu adalah tanda anak Anda dehidrasi parah.
Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh manusia kekurangan air atau cairan tubuh. Gejala yang kerap terjadi berupa pusing, lemas, kulit pucat, dan bibir kering. Dehidrasi yang berlebihan dapat membuat paru-paru mengalami syok dan memberikan jantung dalam kondisi stress yang dapat menyebabkan kematian.
Bawa Si Kecil ke dokter jika ditemukan gejala diare ini:
Mengalami diare lebih dari tiga hari
Mengalami diare disertai demam
Muntah kehijauan atau kekuningan
Muntah lebih dari tiga kali
Si Kecil menolak minum atau makan
Tidak buang air kecil selama 6-12 jam
Buang air besar disertai darah
Terdapat nyeri perut lebih dari dua jam
Terdapat ruam kemerahan di kulit
Kulit tidak elastis ketika dicubit
Urin berwarna kuning pekat
Situasi anak ketika Diare tidak dapat dianggap remeh, ada baiknya ketika anak Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas untuk segera di bawa ke dokter untuk penanganan medis secara tepat.
Kesehatan Saluran Pencernaan Anak
Untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan anak Anda, Anda harus memastikan bahwa makanan dan minuman yang mereka makan bersih dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Orang Tua yang baik bisa memilih produk yang mengandung probiotik Bifidobacterium longum BB536 (dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan mencegah infeksi saluran pernapasan), Bifidobacterium breve M-16V (dapat mencegah diare dan infeksi saluran cerna), dan Bifidobacterium infantis M-63 (dapat mengurangi Gejala alergi dan meningkatkan penyerapan nutrisi) produk. Prebiotik GOS.
Kombinasi ketiga bakteri menguntungkan ini akan membuat pencernaan anak Anda lebih kuat, sehingga kemungkinan terjadinya diare dan sembelit akan lebih kecil. Tak hanya itu, penyerapan nutrisi pun akan lebih maksimal. Lalu pilihlah juga asupan yang mengandung prebiotik GOS untuk si kecil.
Kandungan prebiotik GOS dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan pada saluran pencernaan, sehingga kesehatan pencernaan anak dapat mencapai kondisi terbaiknya.
Orang Tua dapat memberikan buah hatinya sebotol susu Morinaga Platinum MoriCare Triple Bifidus untuk mendapatkan semua manfaat dari tiga bakteri menguntungkan dan prebiotik GOS. Susu pertumbuhan ini juga mengandung sinergi nutrisi.
Prebiotik GOS dan probiotik Bifidobacterium trifidum untuk mendukung berbagai faktor pertahanan tubuh, faktor kecerdasan serbaguna dengan kandungan AA dan DHA. Lalu ada Kolin yang dapat meningkatkan daya ingat.
Tak hanya itu saja, kandungan Nukleotida dan Zinc dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anak. Apalagi ada kandungan 9 vitamin dan 5 mineral sehingga semakin lengkap. Kesemuanya memudahkan diserap tubuh untuk mendukung faktor tumbuh kembang terbaik anak.
Menerapkan pola hidup sehat dan bersih dapat mencegah demam dan diare sehingga mengurangi risiko penularan penyakit dan penyebab diare pada anak Anda. Kesehatan sekeluarga akan lebih terjaga, Jangan lupa biarkan si kecil membiasakan diri mencuci tangan setelah beraktivitas, oke?
Selalu periksa juga kesehatan seluruh keluarga secara rutin, agar selalu up-date terhadap informasi kesehatan terkini. Apalagi sekarang adalah masa pandemi, yang memungkinkan kesehatan tiap manusia menjadi taruhan nyawa apabila tak segera ditangani dengan baik dan menjaga daya tahan tubuh adalah penting adanya.
Ketika anak diare sebaiknya jangan panik dulu ya, tidak buru buru bawa ke dokter.