Minggu, 7 Maret 2021
PeWe Journey
  • Motivasi
  • Review
    • Apps
    • Keuangan
  • Events
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Property
  • Travel
  • Disclaimer
No Result
View All Result
  • Motivasi
  • Review
    • Apps
    • Keuangan
  • Events
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Property
  • Travel
  • Disclaimer
No Result
View All Result
PeWe Journey

Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Tuberkulosis

21/03/2018
in Kesehatan
11
Share on FacebookShare on Twitter

Kenapa kita perlu kenali gejala, penyebab, dan pengobatan Tuberkulosis, atau yang lebih dikenal dengan penyakit TB? Di Indonesia, penyakit ini masih menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat, namun belum benar-benar diobati secara tuntas, sehingga penyebaran terus terjadi tanpa disadari.

Dari Data WHO tahun 2017, telah ditemukan kurang lebih 1.020.000 kasus TB di Indonesia. Di luar angka ini, masih banyak kasus yang belum terdeteksi akibat kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang masih kurang berkaitan dengan penyakit ini, keengganan berobat hingga sembuh total, bahkan banyak pula yang tidak tahu mengenai penyakit ini sehingga ketika tertular pun mereka tidak berpikir kalau telah terkena penyakit Tuberkulosis.

Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Tuberkulosis, sumber: kemenkes RI

Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Tuberkulosis

Mengingat masih banyak masyarakat yang belum mengetahui penyakit Tuberkulosis, Kemenkes RI menggandeng banyak pihak, termasuk media dan para blogger untuk mengkampanyekan mengenai penyakit ini. Harapannya agar masyarakat lebih mengenali penyakit Tuberkulosis, tahu gejala dan penyebabnya, kemudian mampu mengambil tindakan sesegera mungkin untuk mengobatinya.

Pada 19 Maret 2018 lalu, saya bersama teman-teman dari Blogger Crony Community (BCC) berkesempatan hadir di acara Workshop Blogger dalam Rangka Hari Tuberkulosis Sedunia yang diselenggarakan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. Dalam acara ini hadir sebagai narasumber, antara lain: Dr. Anung Sugihantono, M.Kes (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI), Pak Edi Junaedi (mantan penderita TB yang telah sembuh), dan Dr. Pandu Riyono.

Dr. Anung Sugihantono, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. dokpri
Dr. Anung Sugihantono, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. dokpri

Dr. Anung Sugihantono, M.Kes menjadi pembicara pertama yang mengulas secara lengkap mengenai penyakit Tuberkulosis. Penyakit yang ditemukan oleh Robert Koch pada 24 Maret 1882 ini merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman TB (Mycobacterium tuberkulosis). Siapa pun bisa terkena penyakit ini, terutama orang-orang berusia produktif, antara 15 – 50 tahun, dan tidak menutup kemungkinan anak-anak pun bisa terkena. Sebabnya sudah jelas, penularan penyakit ini berlangsung melalui udara (berbicara dengan orang yang punya bakteri TB di dalam tubuhnya, batuk, atau bersin). Jadi kalau di sekitar kita ada penderita TB, maka risiko tertular sudah pasti ada.

 

Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Tuberkulosis. sumber: kemenkes RI

 Penyebab Penyakit Tuberkulosis

Penyebabnya telah saya sebutkan sebelumnya, namun tak ada salahnya kita ulangi lagi ya. Jadi, penyakit ini disebabkan oleh bakteri atau kuman TBC yang bernama Mycobacterium tuberkulosis, yang ditularkan melalui udara ketika penderita TB aktif batuk, berbicara, tertawa, atau bersin. Bakteri ini dapat bertahan di ruang tertutup, gelap, dan lembab hingga beberapa jam bahkan hingga bulanan. Jika seseorang sudah terkena kuman ini, lalu tinggal di dalam rumah yang sirkulasi udaranya buruk serta jarang terkena sinar matahari, maka kuman bisa bertahan lama di dalam rumah tersebut. Akibatnya, penghuni lain yang tinggal di rumah yang sama rentan tertular pula.

 

dr. Pandu Riono, Komisi Ahli TB (dok. pri)
(kanan) dr. Pandu Riono, Komisi Ahli TB (dok. pri)

Gejala Penyakit Tuberkulosis (TB)

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai dan harus segera memeriksakan diri, antara lain:

  • Batuk (berdahak maupun tidak).
  • Demam meriang.
  • Batuk berdahak bercampur darah.
  • Nyeri dada.
  • Napsu makan menurun.
  • Berkeringat tanpa sebab terutama pada sore dan malam hari.
  • Berat badan turun.

Pemeriksaan dan Pengobatan Tuberkulosis

Jika mendapati gejala penyakit Tuberkulosis, alangkah lebih baiknya segera memeriksakan diri. Semakin cepat kita melakukan pemeriksaan, maka akan semakin cepat pula proses penyembuhannya. Pemeriksaan untuk mengetahui apakah kita terkena penyakit ini bisa dilakukan dengan beberapa cara:

  • Pemeriksaan microskopis.

Cara pemeriksaan ini telah dilakukan sejak 120 tahun yang lalu. Pemeriksaannya cukup lama karena memakan waktu 2 hari dengan mengambil 2 spesimen dahak.

  • Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler.

Pemeriksaan dengan Tes Cepat Molekuler adalah pemeriksaan secara modern yang telah mulai digunakan sejak tahun 2012 dan waktu pemeriksaan yang dibutuhkan hanya sekitar 90 menit. Dengan melakukan pemeriksaan cara ini, kita juga bisa mengetahui apakah kita resistensi obat rifampisin atau tidak.

  • Kultur
  • Rontgen

Seperti yang pernah dialami Pak Edi Junaedi, pengobatan TB harus dilakukan hingga tuntas karena jika tidak maka kemungkinan untuk terserang penyakit ini bisa terjadi lagi. Pak Edi pernah sakit, melakukan pengobatan yang tak tuntas, kemudian terkena penyakit TB lagi. Akibatnya proses penyembuhan menjadi lebih lama, yaitu sekitar 2 tahun. Biaya pengobatan pun menjadi bengkak, bahkan bisa mencapai 200 kali lipat. Selain itu, karena merasa sudah sembuh (padahal belum), penderita akhirnya menularkan penyakit Tuberkulosis pada orang-orang di sekitarnya. Lebih mengerikan lagi, merasa sudah sembuh, akhirnya terkena lagi dengan kondisi yang menjadi lebih parah karena telah resistan terhadap obat, maka risiko kematian menjadi semakin tinggi.

Pak Edi Junaedi
Pak Edi Junaedi, mantan penderita TBC sedang menunjukkan sertifikat sembuh total dari penyakit TBC. dokpri

Oleh karena itu, ketika telah melakukan pemeriksaan dan terdiagnosis menderita Tuberkulosis, lakukan pengobatan sesuai dengan ketentuan:

  • Tahap awal.

Tahap awal dilakukan setiap hari (konsumsi obat tentu saja), selama 2-3 bulan.

  • Tahap lanjutan.

Minum obat secara rutin dengan dosis yang dianjurkan sebanyak 3x seminggu dan dilakukan selama 4-5 bulan.

Yuk kita kenali gejala, penyebab, dan pengobatan Tuberkulosis, untuk diri kita sendiri maupun orang-orang di sekitar kita. Pemerintah dan Kementerian Kesehatan RI memang berupaya keras membantu masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan sehat, namun jika tidak kita dukung dengan upaya kita sendiri, tentu segala kerja keras itu akan sia-sia. Jika ingin terjadi perubahan besar, mulailah dari diri kita sendiri dulu, kemudian ajak orang-orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang sama. Otomatis kelak masyarakat yang sehat dan bebas Tuberkulosis bisa benar-benat terwujud.

Bersama Blogger (dok. Wardah Fajri)

Related Posts

mengontrol kadar normal kolesterol normal
Kesehatan

Mengontrol Kadar Normal Kolesterol dalam Tubuh

by Author
04/01/2021
Bintik Merah pada Kulit Bayi yang Umum Terjadi
Kesehatan

Bintik Merah Pada Bayi yang Umum Terjadi

by admin
17/12/2020
ini dia yang menjadi penyebab diare pada anak
Kesehatan

Ini Dia Penyebab Diare Pada Anak

by admin
15/12/2020
Bantu Jaga Gula Darah, Ini Dia Manfaat Susu Diabetasol
Kesehatan

Bantu Jaga Gula Darah, Ini Dia Manfaat Susu Diabetasol

by Author
24/11/2020
Komposisi Vipro-G Bikin Tubuh Tetap Fit Saat Perjalanan Jauh
Kesehatan

Kandungan dan Komposisi Vipro-G Bikin Tubuh Tetap Fit

by admin
19/10/2020
Cara Lindungi Diri dari Virus Covid-19
Kesehatan

5 Cara Lindungi Diri dari Virus Covid-19

by Author
23/08/2020
Next Post
belajar SEO dan penulisan konten Kreatif Bersama Dosen Galau Kang Arul

Belajar SEO dan Penulisan Konten Kreatif Bersama Dosen Galau di Acara Kemenkes RI

Allianz Sweat Challenge

Kesehatan Itu Penting, Yuk Ikut Allianz Sweat Challenge

Menuju Indonesia Maju

Menuju Indonesia Maju Dengan Lomba Sosmed Dari Setkab

Comments 11

  1. mpo ratne says:
    3 tahun ago

    Amiin Indonesia bebas tbc. Dengan tes yang hanya memakan waktu 90 menit. Maka penderita meminilrasikan tertular ke orang lain.

    Balas
    • Author says:
      3 tahun ago

      yup betul banget mbak

      Balas
  2. Sadewi says:
    3 tahun ago

    Dulu awalnya mama aku juga hanya batuk biasa tapi ternyata kena TB, alhamdulillah nya sekarang sudah sembuh dengan minum obat selama 6bulan.

    Balas
    • Author says:
      3 tahun ago

      alhamdulillah udah sembuh

      Balas
  3. mbak titi says:
    3 tahun ago

    Lama ya proses berobatnya, tapi yang jelas TB bisa sembuh ya. HArus banget diinfokan ke semua org ini.

    Balas
    • Author says:
      3 tahun ago

      bisa kok mbak, bisa sembuh.. sudah banyak orang membuktikannya..

      Balas
  4. lita chan lai says:
    3 tahun ago

    TB bisa sembuh asal rutin minum obat. kayanya harus telaten ya biar bisa sembuh benar.

    Balas
    • Author says:
      3 tahun ago

      iya mbak lita memang harus telaten

      Balas
  5. Helena says:
    3 tahun ago

    Motivasi pasien TB untuk sembuh harus kuat supaya bisa sembuh secara total. Bagus juga ya pasien yang sembuh mendapat sertifikat dari rumah sakit.

    Balas
  6. Casmudi says:
    3 tahun ago

    Perlunya pemahaman masyarakat luas tentang TB

    Balas
    • Author says:
      3 tahun ago

      betul bli casmudi..

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© 2020 | pe-we.com

Contact me at webpewe.com@gmail.com

  • Motivasi
  • Review
  • Events
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Property
  • Travel
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Motivasi
  • Review
    • Apps
    • Keuangan
  • Events
  • Kesehatan
  • Otomotif
  • Property
  • Travel
  • Disclaimer

© 2020 | pe-we.com