Keindahan Air Terjun Kanto Lampo Bali

Apakah kamu termasuk traveler penggemar air terjun dan sedang berlibur ke Bali? Kalau iya, kamu wajib datang ke air terjun Kanto Lampo Bali. Air terjun yang berlokasi kurang lebih 30km dari Denpasar, atau lebih tepatnya di Banjar Kelod Angin, Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar, Bali, ini memiliki keindahan yang luar biasa dengan pemandangan yang asri. Lokasinya mudah ditemukan karena banyak petunjuk jalan atau manfaatkan saja aplikasi peta di ponselmu.

Mengunjungi Air Terjun Kanto Lampo

Bulan Januari 2018 lalu, saya berkesempatan berkunjung ke air terjun Kanto Lampo bersama istri. Begitu tiba, kami cukup membayar tiket masuk sebesar 15 ribu perorang, kemudian berjalan menuruni sederetan tangga untuk tiba di air terjun. Turunnya enak, tapi sebelum turun perhitungkan juga kemampuan diri, sanggup tidak untuk naik lagi… hahaha karena cukup melelahkan naik lagi ke lokasi parkiran.

Air Terjun Kanto Lampo sudah dibuka untuk umum dan menjadi destinasi tujuan wisata sejak 2015, namun fasilitas yang tersedia di sini belum benar-benar memadai. Tempat mandi dan ganti baju untuk pengunjung masih sangat sederhana. Istri sempat khawatir untuk ganti baju di sana karena separuh bagian ruang ganti dalam kondisi terbuka. Pintu masuknya juga hanya ditutupi selembar kain. Tapi it’s ok. Lumayanlah daripada tidak ada sama sekali.

Air terjun dengan tinggi sekitar 15m ini mengundang siapa pun untuk mencoba merasakan kesegaran airnya. Berbeda dengan kebanyakan air terjun yang tebingnya curam, air terjun Kanto Lampo berupa susunan acak bebatuan besar yang bisa dipanjat. Tapi harus hati-hati saat memanjatnya karena bebatuannya cukup licin dan terjangan air cukup deras, begitulah yang dikatakan istri saya. Dia sempat menaiki air terjun itu demi bisa berfoto di bawah siraman airnya yang segar.

Di bawah air terjun ada aliran sungai. Bagian yang persis berada di bawah air terjun, tinggi airnya hanya sebatas lutut. Sungai ini mengalir ke lembah dengan pepohonan rimbun di kiri kanannya. Kita bisa menuju ke sana karena banyak juga turis asing yang melakukan body rafting di sini. Sayangnya, saya tak berani mencoba mengikuti istri yang berenang di sungai, di sisi lain air terjun, gara-gara sayanya tak bisa berenang. Oh ya, ada satu pohon besar di dekat air terjun dengan dedaunan yang lebih rimbun dibandingkan dengan pepohonan lain di sekitarnya. Menurut penduduk setempat, nama pohon ini adalah pohon Kanto Lampo. Sepertinya nama pohon inilah yang kemudian dijadikan nama destinasi air terjun ini. Buah dari pohon Kanto Lampo bisa ditemukan mengambang di sungai. Warnanya hijau kalau belum matang. Berubah kuning dalam kondisi setengah matang. Kalau berwarna merah, berarti buah itu sudah sangat matang.

Besok-besok kalau liburan ke Bali lagi, saya akan datang ke sini lagi agar bisa menikmati keindahan air terjun Kanto Lampo Bali sekali lagi.